Selasa, 29 April 2014


26 april 2014

Iya, tepatnya hari minggu 26 april 2014 lalu
3 hari yang lalu terhitung pas saya
membuat catatan kecil ini.
Dimana pada hari dan tanggal tersebut
Saya menikmati hari dimana saya dilahirkan

Tak pernah terbayangkan sebelumnya
Akan menikmati hari ulang tahun
di tempat yang sangat berbeda
Yaitu way kambas
Karena pada saat yg bertepatan pula
Kami ada kuliah lapangan ekologi k’way kambas


saya bersyukur masih diberi nikmat sampai detik ini
Masih bisa berjalan,
Bisa makan, minum
Atau apapun itu
Dan yg penting masih bisa menghirup indahnya udara
Yang tercipta olehNya

Terimakasih yang pertama dan paling utama kpd Allah SWT.
Hamba masih diberi kenikmatan sampai saat dan detik ini
Kepada keluarga yg selalu mensupport
Dan tidak henti memberi bimbingan adeknya mjd manusia
Yang lebih baik lagi
Dan kepada sahabat-sahabat tercinta yg tidak bisa
Ku sebutkan satu persatu
Terimakasih ucapannya, doanya
Semoga d’ijabah oleh Nya
Aamiin.
Love you all


Selasa, 15 April 2014

Berspekulasi dalam imajinasi

setiap orang pasti memiliki spekulasi tersendiri
tentang apa saja,
banyak hal yang akan menjadi spekulasi yang belum pasti kepastiannya
ya itulah manusia
perkiraan nya tidak pernah benar,selalu saja meleset.
itu semua tidak luput
kerena dia bukan Tuhan yang Maha Mengetahui segalanya.

agar tidak terjadi spekulasi yang menumpuk difikiran
mau tidak mau ya harus dikonfirmasi
jangan biarkan mengakar, bahkan membelah diri.
tanyakan kepastiannya, kebenarannya
pahami, dan hilangkan spekulasi anda tadi.

spekulasi anda tidak beralasan yang jelas
tidak di dukung teori yang yang valid
tidak pula fakta yang nyata
hanya berdasarkan kabar angin
yang entah mungkin dibawa oleh burung, atau bahkan terbawa oleh debu

jadi ya harus di konfirmasi
supaya jelas, tajam dan terpercaya





Minggu, 13 April 2014

little




Perasaan itu selubung hakikat. Merasalah bodoh agar Allah pandaikan. Merasalah lemah agar Allah kuatkan. Merasalah hina agar Allah muliakan.

Yang cinta maupun benci selalu punya dalil atas perasaannya sendiri. Para kanda sejati; tugas utama kita ialah memantas diri di depan Ilahi.

Rabu, 01 Januari 2014

Tidak patut kita membenci hidup ini, apalagi merajuk, kecewa dan menyesal karena telah diciptakan, kita hamba tak pantas untuk  protes jika belum melakukan apa-apa, tidak mesti pula kita terlalu bangga dengan hidup ini, kita dalam permainan menuju kesejatian dan semua ini akan berakhir dengan waktu yang tidak ditentukan namun semakin dekat, hidup ini semakin sempit untuk dijalani, berprestrasilah dengan takaran norma dan nilai yang logis, lakukan yang terbaik agar ruang akibat dan penyesalan semakin kecil. tahun bary juga belum tentu membawa perubahan berarti, pergantian tahun hanyalah perubahan bilangan tidak serta merta membawa keberuntungan, namun semoga angka baru menggugah kesadaran baru.
HNY..
selamat tahun baru.
BY:HWD

Sabtu, 19 Oktober 2013

LAPORAN PLASMOLISIS DAN DEPLASMOLISIS PADA EPIDERMIS BAWANG MERAH (Allium cepa)


Tugas individu

PLASMOLISIS DAN DEPLASMOLISIS PADA EPIDERMIS BAWANG MERAH (Allium cepa)
(diajukan untuk memenuhi tugas laporan praktikum fisologi tumbuhan)

Disusun Oleh:
Nama                      : Septiana Astira
NPM                       : 1111060040
Jur/Kelas                 : Biologi C
Semester                 : IV (Empat)
Dosen Pembimbing : Ronald, B.M.,M.Si.
PENDIDIKAN BIOLOGI
FAKULTAS TARBIYAH
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI RADEN INTAN
LAMPUNG
2013
LEMBAR PENGESAHAN

Judul  Percobaan                     : Plasmolisis Dan Deplasmolisis Pada Epidermis
 Bawang Merah
Tanggal Percobaan                  : 17 Mei 2013
Tempat Percobaan                  :Laboratorium Biologi, IAIN Raden Intan Lampung
Nama                                       : Septiana Astira
NPM                                       : 1111060040
Kelas                                       : Biologi C
Fakultas                                   : Tarbiyah
Jurusan                                    : Pendidikan Biologi
Kelompok                               : VI (Enam)




Bandar lampung, 09 mei 2013
mengetahui,
               


Asisten Dosen


BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Dalam kehidupan kita sehari-hari, banyak sekali kita temukan berbagai macam jenis tumbuhan. Tumbuhan tersebut memerlukan berbagai nutrisiTumbuhan memerlukan air dan garam mineral dari dalam tanah, air dan garam mineral diserap oleh bulu akar dan diamgkut kedaun sehingga tanama menjadi segar. Tanaman segar terjadi karena isi sel menekan dinding sel sehingga tegang (tekanan turgor tinggi). Tetapi sebaliknya jika isis keluar maka tekanan isi terhadap dinding sel menjadi rendah, akibatnya tanaman tampak layu, keadaan demikian, desebut mebgalami plasmolisis. Jika ditinjau dari takanan plasmolisis memiliki osmosis tinggi.
Tekanan osmosis yaitu kemampuan sel mnyerap air dari lingkungannya. Tanaman layu dikatakan memiliki tekanan  osmosis tinggi atau disebut pula memiliki tekanan turgor rendah. Larutan yang memiliki tekana turgor rendah. Larutan yang memiliki konsentrasi tinggi disebut hipertonis sedangkan yang memiliki konsentrasi rendah disebut hipotonis. Jika sel tanama ditempatkan dalam larutan hipertonis maka akan mengalami plasmolisis. Jika sel yang mengalami plasmolisis dimasukkan ke dalam air maka akan mengalami deplasmolisis, karena sel myerap air secara osmoisis dari lingkungan sehingga isi sel penuh dan menempel ke didinding sel lagi.  
Pada praktikum yang akan kami lakukan yaitu mengamati peristiwa plasmolisisi dan deplasmolisis sel epidermis pada bawang merah. Apabila kita temukan dalam kehidupan sehari-hari akan mudah kita aplikasikan dan terapka jika kita menemukan peristiwa tersebut karena kita telah mengalami atau mengamatinya sendiri.


1.2 Tujuan Percobaan
Adapun tujuan dari praktikum yang kami lakukan adalah agar mahasiswa dapat melihat dan mengamati peristiwa plasmolisis dan deplasmolisis sel epidermis pada bawang merah.



















BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

1.1. Pengertian Plasmolisis dan Deplasmolisis
Plasmolisis adalah peristiwa terlepasnya membran sel pada sel tumbuhan akibat sel berada pada lingkungan yang  bersifat hipertonis. Plasmolisis juga merupakan peritiwa lepasnya plasmalemma atau membrane plasma dari dinding sel karena dehidrasi (sel kehilangan air).  Kondisi sel yang hipotonis terhadap lingkungan mengakibatkan terjadinya peristiwa osmosis dari sel ke lingkungan. Akibatnya kadar air di dalam sel menurun drastis dan membran sel terlepas dari dinding sel.Plasmolisis biasanya terjadi pada kondisi yang ekstrim, dan jarang terjadi di alam. Plasmolisis adalah suatu proses yang secara riil bisa menunjukkan bahwa sel sebagai unit terkecil kehidupan ternyata terjadi sirkulasi keluar masuk suatu zat, artinya suatu zat atau materi bisa keluar dari sel, dan bisa masuk melalui membrannya. Dalam sirkulasi ini bisa menjelaskan bahwa sel tidak diam, ternyata dalam lingkungan berubah menjadi dinamis, jika memerlukan materi dari luar maka ia harus mengambil materi itu dengan segala cara, yaitu mengatur tekanan agar terjadi perbedaan tekanan sehingga materi dari luar itu bisa masuk.Kondisi sel tidak selalu berada pada keadaan yang normal yang dengan mudah ia mengaturnya ia bisa mencapai homeostatis (seimbang). Terkadang sel juga bisa berada di lingkungan yang ekstrem menyebabkan semua isi sel dapaksakan keluar karena diluar tekanan lebih besar, jika terjadi demikian maka terjadilah lisis (plasmolisis) yang membawa sel itu mati. Tapi ketika tanaman tersebut plasmolisis belum parah dan lingkungan sel segera berubah menjadi hipotonik terhadap cairan sel sehingga terjadi endoosmosis, yang akhirnya sel mengalami deplasmolisis. Dan jika Tumbuhan dengan sel dalam kondisi seperti ini layu. Kehilangan air lebih banyak akan menyebabkan terjadinya plasmolisis: tekanan terus berkurang sampai di suatu titik di mana protoplasma sel terkelupas dari dinding sel, menyebabkan adanya jarak antara dinding sel dan membran. Akhirnya runtuhnya seluruh dinding sel dapat terjadi. Tidak ada mekanisme di dalam sel tumbuhan untuk mencegah kehilangan air secara berlebihan, juga mendapatkan air secara berlebihan, tetapi plasmolisis dapat dibalikkan jika sel diletakkan di larutan hipotonik. Bagian yang dapat diamati adalah pada sekaput tipis yang biasanya ada diantara umbi bawang merah atau pada sel selaput episdermis daun Rhoe discolor. (Bambang, 2006)
Metabolisme merupakan salah sau cirri makhluk hidup karena dalam tubuh makhluk hidup banyak terjadi perubahan yang terjadi perubahan yang terjadi secara kimia . ribuan reaksi kimia berlangsung di dalam tubuh makhluk hidup, dan disebut makhluk hidup. Pada makhluk hidup, banyak reaksi kimia yang terjadi secara simultan. Jika kita melihat reaksi tersebut satu per satu, akan sulit memahami aliran energi yang terjadi di dalam sel.
Metabolisme dibedakan menjadi dua yaitu reaksi penyusun (anabolisme) dan reaksi penguraian (katabolisme). Apabila suatu sel diletakkan dalam larutan yang hipertonis terhadap sitoplasma maka air didalam sel akan mengalir keluar sehingga sitoplasma kekurangan cairan, akibatnya mengerut sel dan terlepas dari dinding sel dan sitoplasma kembali mengembang (deplasmolisis). Plasma sel (sitoplasma) dibungkus oleh selaput tipis yang disebut membran plasma. Selaput ini mengatur secara selektif aliran cairan dari lingkungan suatu sel ke dalam sel dan sebaliknya. Pada umumnya membrane pada organisme hidup bersifat semipermiabel yang berarti hanya molekul-molekul tertentu saja yang dapat melewatinya.pada saat air di dalam sitoplasma maksimum, sel akan mengurangi kandungan mineral garam dan zat-zat lain yang terdapat dalam sitoplasma. Hal ini membuat konsentrasi dalam zat terlarut di luar sel sama besar dinandingkan konsentrasi air di dalam sel. Pada sel Rhoe discolor yang ditetesi air suling sel menjadi membengkak karena air masuk melului osmosis. Akan tetapi dibandingkan yang lentur akan menegmbang hanya sampai pada ukuran tertentu. Sebelum dinding sel ini mengerahkan tekanan balik pada sel yang melawan penyerapan air lebih lanjut. Hal ini disebabkan sel berada pada kondisi paling hebat sehat dalam lingkungan hipotonik dimana kecenderungan untuk menyerap aitsecara terus menerus akan diimbangi oleh dinding lentur yang mendorong sel. ( Jane B. Reech, 2003)
Pergerakan molekul air melalui membran semipermeable selalu dari laruran hipotonis menuju larutan hipertonis sehingga perbandingan konsentrasi zat terlarut kedua zat seimbang (isotonik). Pada saat sel di letakkan dalam air suling, konsentrasi zat terlarut dalam sel hipertonik karen adanya garam mineral, asam organik, dan berbagai zat lain yang di kandung sel. Dengan demikian, air akan terus mengalir ke dalam sel sehingga konsentrasi larutan di dalam sel dan di luar sel sama. Namun, membran sel mempunyai kemampuan yang terbatas untuk mengembang sehingga sel tersebut tidak pecah. Pada sel tumbuhan hal ini dapat teratasi karena sel tumbuhan memiliki dinding sel yang menahan sel mengembang lebih lanjut. (Fiktor Ferdinand. 2007)
Sel yang mengalami plasmolisis dapat kembali ke keadaan semula. Proses pengembalian dari kondisi terplasmolisis ke kondidi semula ini dikenal dengan istilah deplasmolisis. Tapi, konsentrasi larutan medium dibuat lebih hipotonis, sehingga yang terjadi adalah cairan yang memenuhi ruang antara dinding sel dengan membran sel bergerak ke luar, sedangkan air yang berada diluar bergerak masuk kedalam dan dapat menembus membran sel karena membran sel mengizinkan molekul-molekul air untuk masuk ke dalam. Masuknya molekul-molekul air tersebut mengakibatkan ruang sitoplasma terisi kembali dengan cairan sehingga membran sel kembali terdesak ke arah luar sebagai akibat timbulnya tekanan turgor akibat gaya kohesi dan adhesi air yang masuk. Akhir dari peristiwa ini adalah sel kembali ke keadaan semula. ( Elsa, 2009)
Osmosis adalah gerakan suatu materi, misalnya air melintasi suatu selaput atau membran. Air selalu bergerak melewati membran ke arah sisi yang mengandung jumlah materi terlarut paling banyak dan kadat air paling sedikit. Asmosis adalah difusi melalui membran semipermeable. Masuknya larutan ke dalam sel-sel endodermis merupakan contoh dari osmosis. Dalam tubuh organisme multiseluler, air bergerak dari satu sel ke sel lainnya dengan leluasa. Selain air, molekul-molekul yang berukuaran kecil seperti  O2 dan CO2 juga mudah melewati membran sel. Molekul-molekul tersebut akan berdifusi dari daerah dengan konsentrasi tinggi ke konsentrasi rendah. Proses osmosis akan berhenti jika konsentrasi zat dikedua sisi membran sel tersebut tepat mencapai keseimbangan. Osmosis juga dapat terjadi dari sitoplasma ke organel-organel bermembran. Osmosis dapat di cegah dengan menggunakan tekanan. Oleh karena itu, ahli fisiologi tanaman lebih suka menggunakan istilah potensila osmotik yakni tekanan yang diperlukan untuk mencegah osmosis. Jadi dapat disimpulkan bahwa ada atau tidaknya plasmolisis menjadi indikator dari ada atau tidanya osmosis yang terjadi, (Ernawati, 2006)
Memperoleh cairan murni tumbuhan jauh lebih sulit. Cairan tersebut bisa diperas keluar dengan cara memberikan tekanan, membekikan jaringan untuk merusak sel, dan kemudian memeras cairannya ataupun mengocok jaringan dalam blender, lalu menyaring cairannya semua metode tersebut., bila dipakai untuk jaringan yang sama, akan menghasilkan nilai ῳs yang berlainan, selisihnya bisa mencapai 50% nilai dari blender biasanya paling pekat. Sedangkan cairan hasil perasan tangan yang disaring dengan kain saring yang paling kurang efektif. Masalah utamanya ialah berbagai macam metode ini menghasilkan tingkat percampuran yang berbeda pada isi sitoplasma, air dinding sel. ( Markhart, 1980)

1.2  Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Plasmolisis Dan Deplasmolisis
Dalam proses terjadinya dinding sel yang mengalami plasmolisis dan deplasmolisis dippengaruhi oleh beberapa faktor, dari terajadinya akibat dari tekana potensial osmotik ialah antara lain:
1.      Konsentrasi, meningkatanya konsentrasi suatau lautan kana menurunkan nilai osmotiknya.
2.      Ionisasi zat terlarut, potensial suatu larutan tidak ditentukan oleh macam zat, tetapi ditentukan oleh jumlah pertikel yang ada didalam larutan tersebut.
3.      Suhu, potensial osmotic suatu larutan akan berkurang nilainya dengan naiknya suhu.
4.      Hidrasi molekul zat terlarut, air yang berasosiasi dengan pertikel zat terlarut disebut air hidrasi, dampak air hidrasi terhadap suatu larutan dapat menyebabkan larutan menjadi lebih pekat.
Kadar air dan materi yang terlarut didalam sel, hal ini mempengaruhi dari dinding sel

















BAB III
METODE KERJA
3.1 Alat Dan Bahan
Adapun alat dan bahan yang digunakan dalam pelaksanaan praktikum ini Bawang merah ( Allium Cepa) , larutan sukrosa dan NaCl 1 dan 2 M, Cutter, pipet tetes, kertas penyerap, Mikroskop, kaca preparat cover glass.

3.2 Metode Kerja
Adapun metode kerja yang kami lakukan adalah:
1.      Menyiapkan alat dan bahan .
2.      Lalu, membuang beberapa lapis bagian luar umbi bawang merah .
3.      Membuat sayatan yang sangat tipis sejajar dengan epidermis seluas 2-3 mm2 .
4.      Kemudian meletakkan sayatan tersebut pada kaca preparat mikroskop, kemudian meneteskan air 2-3 tetes. Lalu. Menutup sayatan tersebut dengan cover glass
5.      Setelah itu, mengamati dengan perbesaran rendah sampai yang tinggi 10x – 2-x perbesaran. Lalu, memperhatikan sel normal tersebut mulai dari bagian nukleus, sitoplasma, membran, dan dinding selnya.
6.      Kemudian, meneteskan larutan sukrosa 1 M di satu sisi, sedangkan menempelkan di sisi lain   kertas penyerap.
7.      Mengamati perubahan yang terjadi setelah meneteskan larutan tersebut
8.      Melakukan hal yang sama pada larutan sukrosa konsentrasi 1 dan 2 M, Dan NaCl 1 dan 2 M.



BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Pengamatan
Adapun hasil pengamatan pada plasmolisis dan deplasmolis epidermis pada bawang merah ialah sebagai berikut:
a)      Plasmolisis
Larutan
Gambar
Keterangan

Normal

1.      Ungu terang
NaCl 1 M

1.      Ungu semakin keputihan
2.      Putih
-kerusakan 60 %
NaCl 2 M

1.      Ungu
2.      Putih
-kerusakan 70%
Sukrosa 1 M

1.      Ungu
2.      Putih
-kerusakan 50%
Sukrosa 2 M

1.      Ungu
2.      Putih
-kerusakan 80%


b. Deplasmolisis
Larutan
Gambar
Keterangan
NaCl 1 M dan Aquadest

1.      Ungu
2.      Putih
-kembali berkembang 80 %
NaCl 2 M dan Aquadest

1.      Ungu
2.      Putih
-kembali berkembang 90%
Sukrosa 1 M dan Aquadest

1.      Ungu
2.      Putih
-kembali berkembang 90%
Sukrosa 2 M dan Aquadest

1.      Ungu
2.      Putih
-kembali berkembang 70%

b)     Pembahasan
Berdasarkan pada pengamatan yang dilakukan pada percobaan plamolisis dan deplasmolisis pada epidermis bawang merah, ialah dengan melakukan percobaan dengan menggunakan mikroskop untuk mengamati perubahan yang terjadi. Perubahan diamati dengan melakukan percobaan pertama dengan menambahkan larutan aquadest, hal ini bertujan untuk melihat bertuk awal dari sel sayatan bawang merah tersebut, kemudian perlakuan dilanjutkan dengan pada preparat bawang merah percobaan yang mengalami plasmolisis ditambahkan larutan NaCl 1 M mengalami proses plasmolisis dengan kerusakan 60% kemudian larutan NaCl 2 M mengalami kerusakan 70% , lalu pada larutan sukrosa 1 M mengalami kerusakan 50% dan pada larutan sukrosa 2 M mengalami kerusakan  80%.  Kemudian pada percobaan deplasmolisis larutan NaCl 1 M ditambahkan aquadest kembali mengembang 80%, lalu pada NaCl 2 M + air mengalami mengembang kembali 90%, pada sukrosa 1 + air kembali ke keadaan semula  90% dan pada sukrosa 2  M + air kembali mengembang 70 %.
Telah kita ketahui bahwa plasmolisis adalah peristiwa terlepasnya membran sel  dari dinding sel akibat isi sel mengecil yang disebabkan oleh peristiwa osmosis. Dimana air dalam sel berdifusi keluar sel, akibat konsentrasi air lebih tinggi dalam sel daripada diluar sel itu sendiri. Sedangkan peristiwa deplasmolisis adalah kabalikan dari peristiwa plasmolisa. Untuk melihat peristiwa plasmolisa dan deplasmolisa dengan jelas maka dalam praktikum ini menggunakn tanaman yang cairan selnya mengandung zat warbna seperti anthocyan, tanama yang digunakan yaitu bawang merah (Allium cepa).
Berdasarkan hasil pengamatan didapatkan data bahwa sel epidermis bawang merah mengalami plasmolisis jika ditetesi larutas sukrosa dan NaCl. Hal ini terjadi akibat penambahan sukrosa dan NaCl yang menyebabkan kondisi diluar sek bawang merah hipertonis dibandingkan di dalam sel. Kondisi hipertonis di luar sel bawang merah menyebabkan air di dalam sel memiliki potensial yang lebih tinggi dibandingkan di luar sel. hal ini berakibat air yang ada di dalam sel bawang merah keluar dan membrans el menjado mengkerut kemudian lepas dari dinding sel menjadi berkurang (plasmolisis).
Saat sel bawang merah didiamkan ( tidak diberi perlakuan lain s) ternyata sel bawang merah yang semula plasmolisis tidak kembali lagi kebentuk semula (deplasmolisis). Hal ini disebabkan karena kondisi di dalam sel masih hipotonis dibandingkan dengan diluar sel. Akibat konsentrasi gliserol da n glukosa tinggi. Dengan demikian menyebabkan  air tetap bergerak dari dalam sel ke luar sel. Deplasmolisis ini dapat terjadi apabila konsentrasi gliserol dan glukosa tidak terlalu tinggi. Hal ini dikarenakan ketika air bergerak ke luar sel untuk membuat keadaan didalam dan diluar sel isotonis (seimbang) menyebabakan suatu kondisi yang terbalik dimana semula kondisi diluar sel lebih hipertonis berubah menjadi hipotonis ( karena penambahan air oleh sel) di bandingkan di dalam sel. Sehingga dengan demikian, air dari luar sel akan masuk kembali ke dalam sel akibat kondisi didalam sel yang hipertonis ( deplasmolisis terjadi).
Pada perlakuan dimana sel bawang merah yang mengalami plasmolisis akibat ditetesi dengan sukrosa dan NaCl ketika ditetesi air suling maka terjadi peristiwa deplasmolisis. Karena penetesan air suling mengakibatkan menurunnya konsentrasi gliserol dan glukosa sehingga kondisi diluar sel lebih hipotonis dibandingkan dengan di dalam sel bawang merah. Hal ini menyebabkan air diluar sel masuk dan sel akan kembali ke keadaan semula (deplasmolisis)deplasmolisis  dapat terjadi jika sel bawang merah tersebut tidak mengalami plasmolisis sempurna artnya masih ada bagian-bagian tertentu dari membran plasma yang masih menempel pada dinding sel (membran sel tidak lepas seluruhnya dari dimdimg sel). Waktu deplasmolisis pada sel mengandung NaCl lebih cepat dibandingkan dengan sel yang mangandung sukrosa . hal ini dikarenakan garam lebih cepat larut ketika di tetesi air suling debandingkan dengan sukrosa,
Akan tetapi menurut hasil pengamatan kami yang telah dilakukan di dapati peristiwa kerusakan paling segnifikan karena secara langsung pengkerutan terjadi dan  membran plasma sel keluar banyak. Di dalam praktikum ini kami banyak melakukan kesalahan yang membuat hasil yang kami dapatkan tidak maksimal.









BAB V
KESIMPULAN


1.      Plasmolisis dapat terjadi akibat sebagian air keluar dari vakuola sehingga menyebabkan dinding sel mengalami penyusutan.
2.      Plasmolisis merupakan suatu proses melepasnya prooplasma / membrane plasma dari dinding sel yang diakibatkan oleh terjadinya suatu eksomasis (sel ditempatkan dalam larutan yang hipertonik).
3.      Deplasmolisis merupakan kebalikan dari proses plamolisis, yaitu suatu proses menyatunya kembali membrane plasma atau protoplasma yang telah terlepas dari dinding sel. Deplasmolisis terjadi jika sel tumbuhan diletakkan didalam larutan yang hipertonik, sel tumbuhan akan menyerap air dan juga tekanan turgor akan meningkat
4.      Dalam proses terjadinya dinding sel yang mengalami plasmolisis dan deplasmolisis dippengaruhi oleh beberapa faktor: Konsentrasi, Suhu, Hidrasi molekul zat terlarut dan Kadar air dan materi yang terlarut didalam sel.
5.      Gula yang masuk kedalam suatu sel maka sel tersebut akan memgalami plasmolisis.







DAFTAR PUSTAKA

Lakitan,benyamin.2012. Dasar-Dasar Fisiologi Tumbuhan.Jakarta:raja wali pers
Nugroho, Hartanto. 2004. Biologi Dasar. Bandung: Penebar Swadaya
Reece.campbell.2008.BIOLOGI edisi kedelapan jilid 1.jakarta: Erlangga
Reshi gusta.dkk.2013.Penuntun Praktikum Fisiologi Tumbuhan.Bandar lapung:IAIN Raden intan lampung
Salisbury,frank B.dkk.1995.FISIOLOGI TUMBUHAN jilid 1.Bandung:ITB